Jepara-Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berada di pesantren se-provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan Koordinasi dan Sarasehan bertempat di pesantren Balekambang desa Gemiring Lor kecamatan Nalumsari, Ahad (7/4).
Prakata panitia, Miftahudin mengatakan kegiatan merupakan bentuk penguatan budaya pesantren. Menurutnya, budaya pesantren harus mewarnai SMK yang berbasis pesantren.
“Kegiatan juga untuk mengembangkan ekonomi pesantren yang bekerjasama dengan IKIP Veteran Semarang. Hal itu sejalan dengan maksud IKIP untuk sedekah ilmu di SMK Pesantren yang ada di Jateng dan DIY,” katanya.
Lewat pertemuan itu, sambung Miftah pihaknya juga menjalin kerjasama dengan 3 Perguruan Tinggi (PT) Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) dan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Veteran Semarang.
“Tujuannya untuk pengembangan SMK Pesantren. Harapannya SMK Pesantren maju dan berkembang bersama-sama,” imbuhnya saat ditemui disela-sela kegiatan.
Ia menambahkan pertemuan yang dilakukan pihaknya bersama 15 SMK Pesantren bulan kemarin harapannya menjembatani kebutuhan lembaga terkait. Kedepan SMK Pesantren semakin terlihat kontribusinya kepada bangsa. Sehingga siapa pun yang menjadi pemimpin tidak lupa dengan eksistensi SMK Pesantren.
H Ahmad Marzuqi, Bupati Jepara sekaligus mewakili pengasuh pondok dalam sambutannya mengungkapkan melalui koordinasi tersebut ia meminta semua elemen dari tingkat daerah, provinsi hingga pusat memperhatikan keberadaan SMK Pesantren agar kedepan semakin maju dan berkembang.
Rektor IKIP Veteran Semarang, H Bambang Triono yang berkesempatan hadir memaparkan pendidikan kedepan harus berbasis produksi. Hal itu seuai yang dilaksanakan di kampusnya mahasiswa dan alumni harus menjadi pengusaha. SMK sebagai lembaga pendidikan kejuruan terangnya juga bisa melakukan hal tersebut.
Sementara itu, Rektor Unwahas yang diwakili H Mahmutarom mengemukakan SMK Pesantren mempunyai visi membangun insan berkarakter akhlakul karimah. Hal itu menurutnya sejalan dengan konsep pendidikan manusia seutuhnya. Rektor Unnes, Sudijono Sastroatmodjo menyatakan pesantren merupakan gudangnya pendidikan. Menurutnya, budaya pesantren lanjutnya merupakan identitas pondok.
Hadir dalam kesempatan itu, Anang Tjahjono, direktur pembinaan Sekolah Menengah Keujuruan (SMK) dan M Mustaghfirin Amin, sekretaris direktorat Jenderal pendidikan menengah Kemendikbud. (Syaiful Mustaqim)
Sumber dan Foto : soearamoeria.blogspot.com