AGUS SETYAWAN adalah warga desa Pecangaan Kulon Jepara bekerja apa asa
asal halal ia jalani. Oleh karena itu ia tidak memilih-milih pekerjaan
sehingga ketika tempat kerjanya sepi order iapun beralih kerja menjadi
penjual makanan kecil keliling.
Dengan
sepeda motornya ia membuat makanan kecil berupa bakso ojek dan ia
iderkan ke desa-desa yang cukup jauh dari tempat tinggalnya. Selain itu
ia juga membuat minuman yang ditempatkan dalam termos besar yang ia
jual dengan menggunakan plastik kecil-kecil untuk anak-anak.
”
Awal saya berjualan di desa Babalan Mas , karena di sana sudah banyak
saingan maka saya terus berpindah-pindah. Di Babalan saya jualan hampir 3
bulan ”, aku Agus pada kabarseputarmuria.
Aku
mengaku sebelum terjun ke usaha menjual makanan keliling, ia adalah
buruh di pabrik mebel Pecangaan. Namun karena bosnya yang orang luar
negeri tidak kembali lagi , maka usaha itu tutup . Di pabrik mebel itu
ia kerja serabutan , kadang bagian penyemprotan , bagian pengepakan
sampai dengan angkut-angkut barang. Di pabrik itu ia gajian dengan
sistem mingguan , meskipun tidak besar namun setiap minggu ia mendapat
upah yang lumayan bisa untuk kebutuhan harian keluarganya.
”
Ya ketika pabrik tutup saya agak shok karena tidak ada penghasilan ,
namun setelah saya mencoba jualan makanan keliling ini pikiran sudah
tenang kembali . Meskipun kecil namun setiap hari saya dapat penghasilan
kembali ”, ujar Agus Setyawan.
Dengan
sepeda motornya itu Agus bisa ider makana kecil dari sekolah satu ke
sekolah lain . Jika istirahat tiba ia menangguk rejeki dengan sesama
pedagang lainnya dari anak-anak sekolah . Makanan yang ia jual berupa
tahu dan bulatan bakso yang ditempatkan di plastik kemudian diberi bumbu
kacang, kecap dan saos. Pembelinya rata-rata anak-anak dengan harga
jual minimal Rp 500 rupiah, namun kadang-kadang ada juga yang sekali
beli sampai Rp 2.000. Untuk minumannya setiap waktu ia ganti kadang es
teh , es sirup dan juga es degan dengan harga jula Rp 500 setiap
plastiknya.
”
Ya tergantung ramai atau tidaknya mas , jika sedang ramai ya bisa
membawa pulang Rp 300 ribu – 350ribu kotor , jika sepi ya Rp 250 ribu
dapat . Kalau untungnya rata0rata bisa 50 % dari modal ”, tambah Agus.
Sebelum
menekuni usaha jualan makanan keliling ini Agus belajar dulu sesama
pedagang lainnya . Bagaimana cara membuat makanan , menyajikan sampai
dengan cara penjualannya. Memang ketika awal memulai rasanya agak malu ,
namun setelah satu dua hari merasakan dan juga menikmati hasilnya maka
rasa malu itu hilang begitu saja . Apalagi ketika melihat kawan-kawannya
masih banyak yang ,menganggur ia merasa bersyukur karena sudah
mendapatkan pekerjaan baru yang hasilnya lumayan
”
Dengan jualan keliling ini selain mendapatkan penghasilan , saya
mendapatkan banyak pengalaman dari sesama teman penjual keliling .
Kenapa harus malu berjualan seperti ini yang penting halal hasilnya ”,
tutur Agus Setyawan.
Memang
benar apa yang dikatakan oleh Agus , saat ini kita tidak usah
pilih-pilih pekerjaan yang penting halal dan ada hasilnya kita kerjakan.
Resep ini juga bisa dipraktekkan pembaca yang saat ini masing
menganggur atau ingin pekerjaan alternatif lainnya ,jualan keliling
kenapa tidak . Dengan modal sepeda motor dan gerobag kita bisa menangguk
penghasilan dari usaha keliling ini . ( Muin )