Jepara-Meskipun stok gas LPG terbilang langka namun hal itu tidak menyurutkan penjual kuliner yang menggunakan gas 3 kg tetap menjajakan dagangannya. Tamzil (36) misalnya, pemilik warung Kedai Kita yang menjual mie rebus di desa Robayan kecamatan Kalinyamatan tetap buka dan tidak ada kendala untuk membeli gas.
“Biasanya gas habis 3 hari sekali. Setiap habis saya langsung membeli gas dan tidak pernah telat,” katanya disela-sela melayani pembeli.
Harga per 3 kg LPG yang ia beli Rp.15.000. Tamzil yang merupakan penerus jejak Ibunya, Aminah tidak lantas was-was mendengar kabar kelangkaan LPG. Jebolan MA Nurul Islam Kriyan tidak serta merta menaikkan harga mie rebusnya yang dicampuri telur puyuh.
Dari pantauan Soeara Moeria sejak 2011 hingga sekarang mie goreng berkuahnya naik harganya baru-baru saja. Asalnya Rp.3000 kini Rp.3500 per mangkuk. Ia mengaku tidak ada kaitannya dengan kelangkaan LPG.
Hal yang sama terlihat di warung milik Madhan. Warung yang juga menjajakan mie rebus di desa Gemiring Lor RT.01 RW.07 kecamatan Nalumsari tetap buka. Harga per mangkuk mie yang ditambah sawi hanya Rp.2500. “Maklum di kampung, kalo jualan mahal-mahal malah jarang yang beli mas,” tuturnya. (Syaiful Mustaqim)
Sumber dan Foto : soearamoeria.blogspot.com