Jepara-Menjelang hari jadi Jepara ke-464 yang jatuh pada 10 April luwur, kain penutup makam mantingan desa Mantingan kecamatan Tahunan diganti yang baru. Bupati Jepara H Ahmad Marzuqi didampingi Muspida, DPRD dan tokoh masyarakat Selasa (9/4) senja tampak memadati kompleks makam mantingan.
Prosesi diawali dengan tahtiman al-Qur’an dilanjutkan dengan santunan yatama. Kemudian rombongan menuju ke makam yang berada di belakang masjid Atsana. Bupati Jepara sebelum mengganti luwur menyampaikan salam kepada ahli kubur utamanya Sultan Hadlirin dan Ratu Kalinyamat.
Habib Farid didaulat memimpin tahlil pada kesempatan sore itu dilanjutkan KH Hudun selaku tokoh masyarakat desa setempat yang memimpin doa.
Menurut Kabag Humas Setda, Hadi Priyanto mengatakan penetapan Hari Jadi Jepara merujuk tanggal penobatan Ratu Kalinyamat sebagai penguasa kawasan pesisir Jepara, 10 April 1549. Putri Sultan Trenggana menjadi pemimpin Jepara setelah suaminya, Sultan Hadlirin dibunuh Arya Penangsang. Kemudian naik tahta sang Ratu dan ditetapkan sebagai hari jadi, sesuai Peraturan Daerah (Perda) Nomor 9 Tahun 1988.
“Bersamaan dengan buka luwur malam harinya di halaman masjid Astana—komplek Mantingan diselenggarakan pengajian umum untuk memeriahkan hari jadi Jepara,” papar H Ali Syafii selaku juru kunci makam mantingan. Untuk Rabu (10/4) dilaksanakan upacara hari jadi yang dilaksanakan di alun-alun Jepara. (Syaiful Mustaqim)
Sumber dan Foto : soearamoeria.blogspot.com