KEDUNG - Sebuah desa hilang
karena abrasi telah benar-benar merupakan kenyataan yang terjadi di
Kecamatan Kedung, Jepara. Desa itu bernama Bulak, kemudian berganti
menjadi Bulak Baru.
Fakta ini melecut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara bersama
masyarakat untuk bekerja sama menjaga lingkungan agar tak terulang.
Salah satu upaya adalah penanaman mangrove di sepanjang Pantai Tanggul
Tlare, Kecamatan Kedung.
Aksi penanaman itu dipimpin langsung Bupati Ahmad Marzuqi bersama
instansi terkait untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup, baru-baru
ini. Perhatian Pemkab melalui Badan Lingkungan Hidup (BLH) itu mendapat
dukungan PT PLN Persero Pembangkit Tanjung Jati B, PT Central Java
Power, PT Djarum, BPD, dan Kesemat Undip.
Marzuqi menyebutkan, ada bebeberapa langkah untuk menanggulangi abrasi.
Salah satunya dengan mengaudit potensi alam beserta kekurangannya
bersama para pakar-pakar yang berkompeten baik di darat, pesisir,
ataupun laut.
Hasil audit menyimpulkan terjadi abrasi yang sangat masif di semua
wilayah. Abrasi terbesar di Kecamatan Kedung sekitar 460,80 hektare dan
Keling seluas 88,36 hektare. Akibatnya, panjang pantai Jepara yang
semula 72 kilometer pada 2006 menjadi 82 kilometer pada saat ini.
‘’Penanaman mangrove akan terus digalakkan. Terutama di muara-muara
sungai sesuai dengan habitat bakau. Dalam waktu dekat juga dikembangkan
dengan penanaman pohon-pohon lain, seperti cemara udang dan nyamplung,’’
ucap Marzuqi.
Kedua tanaman itu di samping memiliki ketahanan terhadap gelombang, di
beberapa daerah terbukti mampu meningkatkan luas daratan. Sementara itu,
tanaman nyamplung selain kuat juga memiliki nilai ekonomi tinggi
sebagai bahan baku bioenergi atau minyak terbarukan. Kepala BLH Jepara
Junaidi mengemukakan, tema tahun ini adalah ‘’Ubah Perilaku Tingkatkan
Kualitas Lingkungan.” (H75-57)
Sumber : suaramerdeka.com
Home »
Kampung Halaman
» Penanaman Mangrove Perlu Terus Digalakkan
Penanaman Mangrove Perlu Terus Digalakkan
Labels:
Kampung Halaman