‘’Kegiatan tersebut untuk melestarikan tradisi Pesta Baratan,’’ ujar Ketua Panitia, Sholikhul Huda dan Sekretaris, Evi Setyorini.
Kegiatan diikuti ribuan warga Kalinyamatan dan sekitarnya baik yang membawa lampion, obor, tong-tong tek maupun masyarakat yang hanya sekedar ingin melihat pemeran Ratu Kalinyamat. Selain anak-anak dari SD, SMP, Madrasah juga diikuti unsur organisasi kepemudaan IPNU maupun PII. Acara dibuka Bupati Jepara, Ahmad Marzuqi, dihadiri Camat dan Muspika, dan para Petinggi Se-Kecamatan Kalinyamatan.
Pengobat Kecewa
Huda menjelaskan, arak-arakan lampion —warga Kalinyamaten menyebut impes— biasanya jatuh pada acara tradisi Baratan di malam nisyfu Syakban (15 Syakban. Namun, tahun ini diadakan dua hari sebelum bulan Ramadan. Acara tersebut juga sebagai pengobat rasa kecewa masyarakat di wilayah Kalinyamatan dan sekitarnya karena pada malam nisyfu Syakban yang lalu, masyarakat sudah beramai-ramai di pinggir-pinggir jalan sepanjang jalan raya Gotri ñ Kalinyamatan menunggu arak-arak Lampion dan Figur Ratu Kalinyamat. Huda mengaku puas, sebab Festival Lampion 2012 mendapat perhatian dan sambutan bagus dari Pemerintah Kabupaten Jepara, terutama khususnya pemerintah Kecamatan Kalinyamatan dan juga beberapa Petinggi dari desa Se-Kecamatan Kalinyamatan.
‘’Untuk arak-arakan Lampion sendiri kami juga bekerja sama dengan UPT Dinas Dikpora Kecamatan Kalinyamatan dan juga Organisasi-organisasi kepemudaan di wilayah Kalinyamatan.’’
Dikatakan, selain festival dan arak-arakan lampion, juga dimeriahkan dengan festival jajanan tradisional. ‘’Kami berharap, penyelenggaraan tahun depan, lebih bagus,’’ ujar Huda, yang juga Ketua Sanggar Kalinyamat Kabupaten Jepara.(kar-15)
Sumber : www.suaramerdeka.com
