Home »
Kampung Halaman
» Penambangan Pasir Besi Ditolak Warga
Penambangan Pasir Besi Ditolak Warga
JEPARA - Penambangan pasir besi di Dukuh Bantunan, Desa Bandungharjo, Kecamatan Donorojo, Jepara ditolak ratusan warga dengan demonstrasi di lokasi pengolahan, kemarin. Mereka melakukan aksi tersebut karena penambangan pasir besi berisiko merusak lingkungan.
Warga yang demo dari Dukuh Bantunan dan Dukuh Muyorejo, Desa Bandungharjo. Warga Dukuh Bantunan menilai, tambang pasir besi itu menyebabkan abrasi makin parah sehingga ada kekhawatiran akan menyapu area pertanian lain yang masih produktif. Adapun warga dukuh Mulyorejo yang mayoritas nelayan protes karena pengambilan pasir besi itu mengakibatkan air laut masuk ke permukiman mereka.
Suasana demonstrasi yang digelar sejak sekitar pukul 09.00 awalnya berlangsung damai. Meski tanpa ada orasi, beberapa warga mengusung sejumlah poster bertuliskan ‘’Tolak Penambangan Pasir Besi’’. Tak berselang lama, warga tanpa dikomando melampiaskan emosi dengan merusak pagar dan kantor PT Guci Mas selaku penambang pasir besi di Pantai Bantunan, Desa Bandungharjo.
Pagar dari seng yang mengitari lokasi pengolahan pasir bersi dengan panjang ratusan meter rusak parah. Perusakan pagar serta kantor tidak hanya dilakukan kaum pria, ibu-ibu serta anak-anak yang masih berseragam sekolah dasar (SD) pun ikut serta melakukan aksi tersebut.
Meski demikian, dalam perusakan itu tak ada alat-alat berat yang menjadi sasaran warga. Kasmin (60), warga RT 1 RW 11, Desa Bangdungharjo mengungkapkan, aksi itu merupakan bentuk kekesalan warga yang sudah tidak sabar setelah upaya pembicaraan dengan penambang serta sejumlah pihak terkait tidak ada respons.
Sementara itu Mayadina RM, ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU, yang datang ke lokasi demo mengatakan, tak menduga aksi itu. Dia melihat, tindakan warga adalah luapan emosi karena dialog tak membuahkan hasil.
‘’Saya selalu mendorong untuk demo dengan cara yang baik. Tapi, karena mungkin sudah berkali-kali dialog tetapi tidak hasil sehingga seperti ini. Saya lihat motif demo warga karena alam bukan agar tanahnya ikut dibeli. Saya sudah tanya beberapa warga,’’ tuturnya. (H75-57)
Sumber : suaramerdeka.com
Foto : antarafoto.com
Labels:
Kampung Halaman